mahameru 2005
tak kan ku ingat bagaimana langkah menapaki hamparan pasir yg luas ini begitu kecil aku di hadapan ciptaan Nya,
jadul
Sabtu, 23 Januari 2016
Jumat, 15 Maret 2013
sufi
Kumpulan puisi Rumi yang terkenal bernama al-Matsnawi al-Maknawi konon adalah sebuah revolusi terhadap Ilmu Kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya. Isinya juga mengeritik langkah dan arahan filsafat yang cenderung melampaui batas, mengebiri perasaan dan mengkultuskan rasio.
Diakui, bahwa puisi Rumi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya. Melalui puisi-puisinya Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik. Dalam puisinya Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.
Ciri khas lain yang membedakan puisi Rumi dengan karya sufi penyair lain adalah seringnya ia memulai puisinya dengan menggunakan kisah-kisah. Tapi hal ini bukan dimaksud ia ingin menulis puisi naratif. Kisah-kisah ini digunakan sebagai alat pernyataan pikiran dan ide.
Banyak dijumpai berbagai kisah dalam satu puisi Rumi yang tampaknya berlainan namun nyatanya memiliki kesejajaran makna simbolik. Beberapa tokoh sejarah yang ia tampilkan bukan dalam maksud kesejarahan, namun ia menampilkannya sebagai imaji-imaji simbolik. Tokoh-tokoh semisal Yusuf, Musa, Yakub, Isa dan lain-lain ia tampilkan sebagai lambang dari keindahan jiwa yang mencapai ma'rifat. Dan memang tokoh-tokoh tersebut terkenal sebagai pribadi yang diliputi oleh cinta Ilahi.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah :
jangan tanya apa agamaku. aku bukan yahudi. bukan zoroaster. bukan pula islam. karena aku tahu, begitu suatu nama kusebut, kau akan memberikan arti yang lain daripada makna yang hidup di hatiku.
Kemacetan, Lingkungan Hidup dan Banjir Fokus Pembangunan Jakarta
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Rabu (13/3), menyatakan fokus pembangunan Ibu Kota dalam lima tahun ke depan adalah penanganan lingkungan hidup, kemacetan, dan banjir. Ketiga fokus ini telah dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Raperda RPJMD) DKI 2013-2017.
Mengenai masalah kemacetan ditargetkan dapat teratasi dengan beroperasinya Mass Rapid Transit (MRT) jurusan Lebak Bulus-Bunderan Hotel Indonesia (HI), light rapid transit (LRT) atau monorel, dan 15 koridor busway. Serta berfungsinya sistem pembatasan kendaraan pribadi, penataan trayek angkutan umum dan peremajaan armada bus.
Untuk masalah banjir, rob dan genangan selama lima tahun kedepan sudah berkurang dengan berfungsinya 12 situ atau waduk dan 17 embung, sumur resapan di 21 lokasi dan 44 unit polder.
Serta, selesainya normalisasi dan pengerukan 63.220 meter sungai dan saluran. Sementara proyek Jakarta Coastal Defense Strategy (JCDS) dan Terowongan multifungsi bawah tanah sudah dalam proses pembangunan.
“Masalah kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kota sudah semakin baik dengan berfungsinya 2.443 unit Rusunawa yang terpadu dengan fasilitas pasar, kesehatan dan olahraga, meningkatnya ruang publik dengan bertambahnya luas RTH menjadi 11 persen serta tertatanya 100 lokasi kampung dan lingkungan kumuh,” kata Jokowi dalam Rapat Paripurna Penyampaian Gubernur DKI terhadap Raperda RPJMD DKI 2013-2017 di DPRD DKI, Jakarta.
Jokowi membantah penyusunan Raperda RPJMD DKI tidak jelas menggambarkan kualitatif Jakarta selama lima tahun kedepan. Sebab penyusunan dokumen Raperda RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 telah mengacu pada pedoman penyusunan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Berdasarkan peraturan itu, lanjutnya, maka RPJMD telah memuat gambaran kualitatif untuk lima tahun yang akan datang. Juga telah memuat target kuantitatifnya yaitu target dampak, hasil maupun berfungsinya program pembangunan yang akan dicapai berdasarkan urusan pemerintahan.
“Namun, apabila dewan yang terhormat merasa masih perlu adanya beberapa penyempurnaan atas RPJMD dimaksud maka eksekutif akan memperbaikinya sepanjang telah disepakati bersama,” papar Jokowi.
Mengenai integrasi antar program-program di dalam RPJMD dan implemetasinya dengan Perda Tata Ruang, Jokowi menjelaskan dalam RPJMD memang tidak terlihat integrasinya karena dasar pengelompokkannya adalah berdasarkan Urusan Pemerintahan.
Kendati demikian, mengingat program-program dalam RPJMD pada dasarnya sudah mempedomani Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang RT/RW 2030, maka dalam implementasinya program-program tersebut dijamin akan saling terintegrasi.
“Hal ini sejalan dengan misi pertama dalam RPJMD, yaitu mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah,” tutup dia.
Langganan:
Postingan (Atom)